Pemeriksaan Nadiem Makarim dalam Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook

Pemeriksaan Nadiem Makarim dalam Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook

arenasport.id – Kejaksaan Agung melalui Jampidsus sedang fokus menyelidiki keterlibatan Nadiem Makarim dalam dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook dengan melibatkan komunikasi antara Nadiem dan staf khususnya.

Pemeriksaan yang berlangsung selama hampir 12 jam ini telah menimbulkan berbagai pertanyaan terkait peran Nadiem dalam kasus tersebut.

Pemeriksaan Nadiem Makarim dan Staf Khususnya

Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung mendalami dugaan keterlibatan Nadiem Makarim dan staf khususnya seperti Fiona Handayani dan Jurist Tan.

Penyidikan ini berfokus pada kemungkinan adanya pemufakatan jahat dalam pengkondisian kajian teknis pengadaan laptop Chromebook.

Nadiem, yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, telah menggelar rapat dengan jajaran Kemendikbudristek dan pihak terkait pada 6 Mei 2020, yang dianggap sebagai fondasi penting dalam kebijakan digitalisasi pendidikan.

Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa kajian awal merekomendasikan penggunaan laptop berbasis Windows yang kemudian beralih ke Chromebook menjelang bulan Juni, menjadi titik sorot penyelidikan.

Analisis dan Temuan Penyidik

Para penyidik tengah mengumpulkan data komunikasi antara Nadiem dan staf khususnya untuk memperkuat bukti dugaan korupsi, termasuk informasi dari percakapan elektronik.

Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, menjelaskan pentingnya cross-check terhadap informasi dalam kasus ini, menekankan, “Nah itu yang saya sampaikan tadi bahwa ada banyak informasi yang dilakukan cross-check oleh penyidik.”

Fiona Handayani telah menjalani pemeriksaan dua kali untuk mengonfirmasi bukti chat terkait pengadaan Chromebook, sementara Jurist Tan belum memenuhi panggilan meskipun telah tiga kali dijadwalkan.

Harli menyatakan, “Tapi kita tahu bahwa salah seorang Stafsus kan belum hadir kan,” dan Kejaksaan Agung kini mendalami aspek lain yang melibatkan seluruh tim dan pihak terkait.

Pemeriksaan Nadiem dan Kontroversi Terkait Pengadaan

Nadiem telah menjalani pemeriksaan hampir 12 jam di Gedung Bundar, Jakarta Selatan, terkait dugaan korupsi pengadaan Chromebook, dimulai pukul 09.10 WIB dan berakhir sekitar pukul 20.58 WIB.

BACA JUGA:  Pencak Silat: Warisan Budaya dan Seni Bela Diri Indonesia

Usai pemeriksaan, ia menyatakan, “Saya akan terus bersikap kooperatif untuk membantu menjernihkan persoalan ini demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap transformasi pendidikan yang telah kita bangun bersama,” namun enggan menjawab pertanyaan wartawan mengenai keterlibatannya.

Media mencatat adanya pertanyaan mengenai pengkondisian pengadaan Chromebook oleh staf khusus Nadiem, termasuk tuntutan fee sebesar 30 persen kepada Google, sementara terdapat kejanggalan dalam Permendikbud Nomor 5 Tahun 2021 yang menyerukan penggunaan sistem operasi ChromeOS.

Kasus ini mulai dinaikkan ke tahap penyidikan sejak 20 Mei 2025, dengan indikasi persekongkolan antara Kemendikbudristek dan tim kajian teknis, di mana Harli mengungkapkan, “Ditemukan adanya tindakan persekongkolan atau permufakatan jahat dengan cara mengarahkan kepada Tim Teknis yang baru.”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *